KEWIRAUSAHAAN| KD 3.9 - 4.9 | MENENTUKAN PENGUJIAN KESESUAIAN FUNGSI PROTOTYPE PRODUK BARANG/JASAPengujian produk baru bertujuan untuk memberikan penilaian MapelProduk Kreatif dan Kewirausahaan Kelas XI KOMPETENSIDASAR KOMPETENSI DASAR barang/jasa 3.15 Mengevaluasi kesesuaian hasil produk dengan rancangan 4.15 Melakukan pemeriksaan produk sesuai dengan kriteria kelayakan produk/standar operasional 3.16 Memahami paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif tentang produk/jasa 4.16 Menyusun paparan deskriptif, naratif, argumentatif PENGUJIANKESESUAIAN FUNGSI. PROTOTYPE PRODUK BARANG ATAU JASA OLEH :MEIDA ELFINA 1. TAHAPAN TEKNIS PROTOTYPE PRODUK • prototipe produk (purwa-rupa produk) adalah bentuk dasar dari sebuah produk merupakan tahapan yang sangat penting dalam rencana pembuatan produk karena menyangkut keunggulan produk yang akan menentukan kemajuan suatu usaha di masa mendatang. dikatakan sebagai tahapan yang Vay Tiền Trả Góp 24 Tháng. A. Kompetensi Dasar Menentukan pengujian kesesuaian fungsi prototype produk barang/jasa B. Indikator Pencapaian Kompetensi Mengidentifikasi kesesuaian fungsi prototype produk barang/jasa Menganalisis pengujian kesesuaian fungsi prototype produk barang/jasa Menguji prototype produk barang/ jasa C. Materi Pokok Proses Pengujian Produk Baru Pengujian produk baru bertujuan untuk memberikan penilaian yang lebih rinci tentang peluang sukses produk baru, mengidentifikasi berbagai penyesuaian akhir yang diperlukan untuk produk, dan menetapkan berbagai elemen penting dalam program pemasaran yang akan dipakai untuk memperkenalkan produk dipasar. Secara umum, terdapat 4 empat kegiatan dalam pengujian produk baru, yaitu sebagai berikut. Proses pengujian produk merupakan tahap ke 3 tiga dalam proses pengembangan produk baru. Macam-macam pengujian di antaranya ada 4 empat, yaitu 1. Technical Testing Pengujian Teknis Yaitu dengan cara membuat prototipe yang merupakan approximation perkiraan produk akhir. Pengujian atas kinerja produk prototipe dapat menghasilkan sejumlah informasi penting tentang product shelf life usia pajang produk, tingkat keusangan produk, masalah yang timbul dari pemakaian atau konsumsi yang tidak seharusnya, potensi kerusakan yang memerlukan penggantian, dan jadwal pemeliharaan yang tepat. Masing-masing dari jenis informasi tersebut dapat mempunyai dampak biaya terhadap pemasaran produk. Contohnya seperti estimasi usia panjang produk bisa berpengaruh terhadap frekuensi dan biaya pengiriman. Lalu kemungkinan adanya masalah penggunaan yang signifikan dapat mengakibatkan perlunya tambahan informasi labeling, periklanan, dan sebagainya. 2. Pengujian Preference and Satisfaction Testing Preferensi dan Kepuasan Dipakai untuk menetapkan elemen-elemen yang akan dirancang dalam rencana pemasaran serta untuk membuat tafsiran penjualan awal produk baru. Secara umum terdapat dua cara utama yang dibutuhkan dalam tipe pengujian ini, yaitu pertama meminta konsumen untuk menggunakan sebuah produk selama jangka waktu tertentu, dan kemudian mereka diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan preferensi serta kepuasan mereka. Kedua, melaksanakan "blind test" yang sedemikian rupa sehingga konsumen dapat membandingkan berbagai macam alternatif produk tanpa mengetahui nama merek atau produsennya. Pada dasamya, pengujian preferensi dan kepuasan akan memberikan sejumlah manfaat pokok, antara lain sebagai berikut a. Uji preferensi aktual dan uji teknis bisa memberikan dasar klaim yang obyektif untuk keperluan promosi, terlebih apabila perusahaan ingin menyajikan superioritas dalam hal persepsi konsumen atas keunggulan spesifik pada produk perusahaan dari pada pesaing. b. Estimasi tingkat pembelian ulang sangat penting untuk memperkirakan pangsa pasar jangka panjang. Oleh karena itu hasil yang kurang bagus pada uji ini dapat berakibat pada pembatalan peluncuran produk maupun perancangan ulang produk baru. c. Meskipun penerimaan pasar atas produk baru ditentukan oleh semua elemen program pemasaran, tetapi berbagai kasus menunjukkan bahwa skor yang tinggi dalam dimensi kinerja produk menggambarkan bahwa ide produk yang bersangkutan sebaiknya dilanjutkan pada tahap pengembangan produk baru selanjutnya. d. Uji preferensi pada umumnya dapat memberikan signal awal terbaik terhadap kemungkinan terjadinya kanibalisasi produk. 3. Simulated Test Markets atau Laboratory Test Markets Pengujian Pasar Simulasi Prosedur riset pemasaran yang dibuat untuk memberikan gambaran yang murah dan cepat tentang pangsa pasar yang bisa diharapkan dari produk baru. Beberapa model yang dapat dipakai antara lain BASES, DESIGNOR, ASSESSOR, dan LITMUS 4. Test Markets Pengujian Pasar Yaitu perusahaan akan menawarkan sebuah produk untuk dijual diwilayah pasar terbatas yang sebisa mungkin dapat mewakili keseluruhan pasar dimana produk itu nantinya akan dijual. Secara prinsip, terdapat perbedaan yang signifikan antara metode pengujian pasar untuk produk konsumen dan produk bisnis/industrial. Didalam pengujian produk konsumen, perusahaan akan berusaha mengestimasi empat variabel, yakni product trial percobaan produk, first repeat pengulangan pembelian pertama, adopsi produk, serta frekuensi pembelian. Tentunya perusahaan menginginkan bahwa semua variabel-variabel tersebut menunjukkan tingkat yang tinggi. Metode pokok untuk menguji pasar produk konsumen, adalah sebagai berikut a. Sales Wave Research Dalam metode sales wave research, konsumen yang pada awalnya mencoba sebuah produk secara gratis ditawarka lagi produk tersebut atau produk pesaing, dengan harga yang lebih murah. Kemudian perusahaan akan memperhatikan berapa kali konsumen memilih produk perusahaan serta tingkat kepuasan mereka. Metode ini juga mencakup usaha untuk mempresentasikan pada konsumen satu ataupun beberapa konsep iklan dalam bentuk kasar untuk mengamati dampaknya terhadap pembelian ulang b. Simulated Test Marketing Metode ini memerlukan 30 sampai 40 pembeli yang qualified dipusat pertokoan ataupun tempat-tempat lainnya. Perusahaan akan menanyakan beberapa hal kepada mereka, berhubungan dengan awareness dan preferensi mereka terhadap berbagai merek pada jenis produk tertentu. Mereka bisa saja diundang untuk menyaksikan iklan singkat, termasuk didalamnya yang sudah terkenal ataupun yang masih baru. Lalu dalam penayangan iklan tersebut disisipkan iklan produk baru. Kemudian konsumen akan diberi sejumlah uang lalu diminta untuk datang ke sebuah toko khusus dimana mereka bisa membelanjakan uang yang sudah diberikan tersebut sesuai kebutuhan. Perusahaan lalu mengamati dan memperhatikan jumlah konsumen yang membeli merek baru dan merek pesaing. Data ini akan memberikan gambaran tentang efektivitas iklan mereka atas iklan pesaing. Konsumen lalu diminta mengutarakan alasan-alasan mereka membeli ataupun tidak membeli. Lalu kemudaian beberapa minggu setelah itu mereka akan diwawancarai kembali melalui telepon untuk menentukan sikap mereka atas produk tersebut, kepuasannya, penggunaannya, dan minatnya untuk membeli kembali, dan ditawari kesempatan untuk membeli kembali produk yang bersangkutan. c. Controlled Test Marketing Metode ini memungkinkan perusahaan untuk menguji pengaruh faktor dalam toko dan iklan terbatas pada perilaku pembelian konsumen tanpa harus melibatkan konsumen itu sendiri secara langsung. Sampel konsumen akan diwawancarai untuk mendapatkan kesan mereka terhadap produk yang bersangkutan. Perusahaan tidak harus memberikan potongan penjualan, memakai wiraniaga mereka sendiri, atau`membeli jaringan distribusi. Tetapi metode ini tidak dapat memberikan informasi tentang cara membujuk distributor agar mau menjual produk baru perusahaan. d. Test Markets Uji pasar adalah cara utama dalam menguji sebuah produk baru dalam situasi yang sama dengan yang nantinya akan dihadapi dalam peluncuran produk yang bersangkutan. Perusahaan umumnya akan bekerja sama dengan perusahaan riset dalam menentukan kota dimana wiraniaga perusahaan nantinya akan mencoba membujuk para distributor agar bersedia untuk menjual produk perusahaan. Perusahaan melakuan promosi dan periklanan sama dengan yang akan dilaksanakan dalam pemasaran secara nasional. Biaya yang nantinya dibutuhkan tergantung pada jumlah kota, lama pengujian, serta jumlah data yang diinginkan perusahaan. Melalui uji pasar akan didapatkan beberapa manfaat, diantaranya adalah memberikan prediksi yang dapat diandalkan tentang penjualan dimasa yang akan datang, pengujian awal terhadap rencana pemasaran, mengetahui kekurangan produk, mendapat gambaran berbagai masalah potensial dalam jaringan distribusi, dan mendapat pemahaman lebih baik mengenai perilaku berbagai segmen pasar. Sementara, produk bisnis juga mendapatkan manfaat dari uji pasar, dimana pengujiannya bervariasi tergantung dari jenis barangnya. Barang industri yang mahal dan memakai teknologi baru pada umumnya menjalani pengujian Alpha dan Beta. Pengujian Alpha ialah pengujian produk dengan tujuan mengukur serta meningkatkan kinerja, rancangan, keandalan, dan biaya operasi produk. Apabila hasil pengujian alpha baik, maka perusahaan akan melanjutkannya dengan melakukan pengujian Beta dengan mengundang para konsumen potensial agar dapat melaksanakan pengujian secara rahasia ditempat mereka sendiri. Metode uji pasar lainnya ialah memperkenalkan produk bisnis baru dalam pameran dagang. Produk baru industrial juga dapat diuji ditempat pajangan distributor atau dealer. Cara lain yang bisa ditempuh ialah uji pemasaran, dimana perusahaan membuat pasokan produk dengan jumlah terbatas dan diserahkan pada wiraniaga untuk dijual didaerah geografis yang terbatas dengan dukungan katalog, promosi, dan sebagainya. Melalui cara demikian, manajemen akan dapat mempelajari apa saja yang mungkin terjadi dalam pemasaran dengan skala penuh serta memberikan informasi yang lebih lengkap dalam memutuskan komersialisasi produk yang mau lihat Video Pembelajarannya ada di bawah, jangan lupa subscribe, like, komen dan klik lonceng ya ... terima kasih Referensi 100% found this document useful 1 vote390 views10 pagesDescriptionPpt pengujianOriginal TitlePPT pengujian kesesuaian fungsi prototype produk barang atau jasaCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote390 views10 pagesPengujian Kesesuaian Fungsi Prototype Produk Barang Atau JasaOriginal TitlePPT pengujian kesesuaian fungsi prototype produk barang atau jasaJump to Page You are on page 1of 10 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 9 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Vocationalogy-PKK📚 Beranda📚 Materi Memahami sikap dan perilaku Menganalisis peluang usaha produk barang/ Memahami hak atas kekayaan intelektual Menganalisis konsep desain/prototype dan kemasan produk barang/ Menganalisis proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa Menganalisis lembar kerja/ gambar kerja untuk pembuatan prototype Menganalisis biaya produksi prototype produk barang/ Menerapkan proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa Menentukan pengujian kesesuaian fungsi prototype produk barang/jasa📹 Video📸 Foto Kegiatan🤝 Mitra🧑🏼‍🤝‍🧑🏼 AboutVocationalogy-PKK📚 Beranda📚 Materi KIKD-3📹 Video📸 Foto Kegiatan🤝 Mitra🧑🏼‍🤝‍🧑🏼 AboutMoreRPPRPP 8 MENERAPKAN PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK BARANG Upload Tugas LKPD updated Google SitesReport abuse Materi 9 Menentukan Pengujian Kesesuaian Fungsi Prototype ProdukBarang/ Kegiatan PembelajaranSetelah selesai mempelajari modul ini siswa diharapkan1. Tahapan Teknis Prototype Produk2. Pengujian Sistem3. Proses Pengujian PrototypeB. Uraian Teknis Prototype ProdukPrototipe produk purwa–rupa produk adalah bentuk dasar dari sebuahproduk merupakan tahapan yang sangat penting dalam rencana pembuatanproduk karena menyangkut keunggulan produk yang akan menentukan kemajuansuatu usaha di masa mendatang. Dikatakan sebagai tahapan yang sangat pentingkarena prototipe dibuat untuk diserahkan pada pelanggan lead–user agarpelanggan dapat mencoba kinerja prototipe tersebut. Selanjutnya jika pelangganmemiliki komplain ataupun masukan mengenai protipe tersebut maka industrimendokumentasikannya untuk proses perbaikan prototipe tersebut. Sehinggamenciptakan suatu sistem inovasi produk yang dibangun bersama-sama antaraindustri dan pelanggan sebagai upaya pemenuhan kepuasan pelanggancustomers.Sebagai bentuk dasar produk, prototipe memiliki bagian yang ukuran danbahan sama seperti jenis produk yang akan dibuat tetapi tidak harus difabrikasidengan proses sebenarnya ditujukan untuk pengetesan untuk menentukanapakah produk bekerja sesuai desain yang diinginkan dan apakah p inidisebut alphaprototype ada juga yang disebut beta prototype yang dibuat denganbagian yang disuplai oleh proses produksi sebenarnya, tetapi tidak rakit denganproses akhir ditujukan untuk menjawab pertanyaan akan performance danketahanan uji untuk menemukan perubahan yang perlu pada produk tahapan prototypea. Pendefinisian produk merupakan penerjemahan konsep teknikal yangberhubungan dengan kebutuhan dan perilaku konsumen kedalam bentukperancangan termasuk aspek hukum produk dan aspek hukum yangmelibatkan keamanan dan perlindungan terhadap model dibuat tidak harus mempresentasikan fungsi produk secarakeseluruhan dan dibuat pada skala yang seperlunya saja untukmembuktikan konsep dari pembuatan produk dan menemukan hal-hal yangtidak sesuai dengan konsep yang telah dibuat. Working model jugadibangun untuk menguji parameter fungsional dan membantu perancanganprototipe rekayasa engineering prototype dibuat seperti halnyaworkingmodel namun mengalami perubahan tingkat kompleksitas maupunsuperioritas dari working model, dibangun mencapai tingkat kualitas teknistertentu agar dapat diteruskan menjadi prototipe produksi atau untukdilanjutkan pada tahapan produksi. Prototipe rekayasa ini dibuat untukkeperluan pengujian kinerja operasional dan kebutuhan rancangan to read all 7 pages?Previewing 3 of 7 pagesUpload your study docs or become a to read all 7 pages?Previewing 3 of 7 pagesUpload your study docs or become a of previewWant to read all 7 pages?Upload your study docs or become a member.

menentukan pengujian kesesuaian fungsi prototype produk barang jasa